Kode dan Jenis-jenis Sampah Plastik yang Bisa Didaur Ulang

Plastik merupakan benda yang sangat bermanfaat bagi kehidupan kita. Bayangkan jika kita hidup di dunia tanpa plastik. Ini pasti akan merepotkan. Kita menggunakan berbagai jenis plastik untuk kehidupan sehari-hari, kemudian plastik itu menjadi sampah. Bisakah sampah plastik di daur ulang? 

Plastik mempunyai banyak manfaat positif, tetapi plastik juga memiliki sisi negatif. Sampah plastik telah menjadi momok di lingkungan karena kantong atau botol plastik yang memenuhi dan mengotori jalan jalan dan pemukiman dapat menyebabkan pencemaran lingkungan apalagi dengan kandungan bahan kimia yang berbahaya tentu sangat membahayakan kesehatan.

Walaupun sampah-sampah plastik tersebut dapat membahayakan lingkungan, namun peningkatan jumlah sampah plastik dapat dikurangi dengan cara didaur ulang. Banyak orang yang tidak tahu, sebenarnya plastik yang mempunyai kode tanda panah segitiga yang tidak semuannya dapat didaur ulang. Ini merupakan kesalah pahaman besar. Sebenarnya tanda segitiga panah dalam plastik menunjukan jenis bahan yang digunakan. Dan kebanyakan dari kita menganggapnya sebagai tanda "recycle" atau daur ulang saja.

Sebagian besar negara memiliki skema daur ulang yang dapat dengan mudah mengolah kembali sampah plastik dengan kode nomor 1#, 2#, 5# dan 6#. Plastik dengan kode nomor 3#, 4# dan 7# memiliki bahan penyusun yang lebih sulit untuk didaur ulang.

Banyak ahli kesehatan yang mengungkapkan kecemasannya tentang bahaya bocornya kandungan kimia dari pembungkus plastik dengan nomor 3, 6 dan 7. Kandungan kimia yang dapat mencemari makanan atau minuman jika digunakan dalam waktu yang lama, atau untuk menyimpan air/makanan panas. Plastik dengan nomor 1, 2, 4 dan 5 masih aman digunakan untuk wadah makanan dan minuman.

Salah satu bahan kimia yang dikhawatirkan oleh beberapa ahli adalah kandungan bahan penyusun dalam plastik dengan nomor 7 yaitu bisphenol A (BPA). Beberapa ilmuwan telah mengklaim BPA dapat menjadi hormon disruptor dan mengakibatkan penyakit seperti kanker dan buruknya perkembangan fisik dan mental anak.

Berikut ini adalah simbol/kode jenis-jenis plastik yang biasanya tercantum dibawah botol:

Plastik jenis PET

#1: PET atau PETE singkatan dari Polyethylene terephthalate. Jenis plastik biasanya ini digunakan untuk membuat botol minuman, misalnya seperti botol minuman air mineral transparan yang sering kita lihat, botol minuman ringan, botol minyak sayur dan tempat makanan ovenproof. PET dapat didaur ulang menjadi pakaian, tote bags, furniture, karpet, kerajinan tangan, atau dibuat menjadi botol minuman baru. Botol PET inilah yang menjadi sampah paling mendominasi di lingkungan kita. 

plastik HDPE

#2: HDPE adalah polyethylene dengan kepadatan tinggi, plastik serbaguna yang dapat didaur ulang. Biasanya digunakan untuk membuat botol detergen dan pemutih, botol jus, botol oli motor, tempat mentega dan susu yoghurt, beberapa kantong sampah dan kotak cereal. Plastik HDPE dapat didaur ulang lagi menjadi botol dan wadah, lantai keramik. pipa drainase, dan furniture.

plastic pvc

#3: Vinyl /PVC atau V atau Polyvinyl chloride yang dikenal keras dan tahan cuaca. PVC mengandung khlor, yang berarti berbahaya karenaa menghasilkan dioxin selama proses manufaktur/pembuatan. Digunakan untuk membuat kebanyakan wadah dan botol untuk deterjen dan minyak goreng, serta jendela, pipa pralon, kawat jacketing, dan bungkus makanan. Sering di daur ulang oleh masyarakat menjadi kerajinan tangan, dan dalam skala industri yang lebih besar dapat didaur ulang untuk membuat mudflaps, lantai, dan tikar/keset, dsb.

plastik LDPE

#4:LDPE adalah low density polyethylene yang memiliki banyak kegunaan. Sering ditemukan dalam botol, tote bags. umumnya dapat di daur ulang untuk bil pesawat milik maskapai, tong penyimpan pupuk kompos, bahan untuk lantai dan bahan bangunan.

plastik PP

#5: PP adalah Polypropylene yang biasanya digunakan untuk membuat tutup botol, tupperwear, botol saus, dan sedotan. memiliki titik lebur yang tinggi dan dapat digunakan untuk menyimpan cairan panas. Dapat didaur ulang menjadi bermacam-macam barang seperti tutup botol dan item lainnya termasuk kabel baterai, wadah, tong dan nampan.

Plastik PS

#6: PS adalah polystyrene. yang biasa dikenal dengan merek dagang Styrofoam. styrene biasanya digunakan untuk wadah makanan dan merupakan jenis plastik yang masuk daftar hitam dan paling dibenci aktivis pecinta lingkungan. Styrofoam/ gabus telah diklaim oleh banyak pecinta lingkungan dan kelompok kesehatan bahwa polystyrene dapat melepaskan toksin ke dalam makanan. agen perlindungan lingkungan hidup AS (EPA) menyatakan bahwa styrene memiliki efek yang merugikan kesehatan. Dapat didaur ulang dan digunakan untuk membuat insulasi/pembatas.

polycarbonate

#7:Other/Lainnya/Polycarbonate, klasifikasi ini meliputi berbagai plastik bukan Resins yang cocok ke dalam kategori lainnya. Produk yang sering mengandung sejumlah plastik "polikarbonat" adalah produk yang digunakan untuk membuat casing iPod, smartphone, DVD, kacamata hitam, rompi anti peluru dan galon air. jenis plastik ini tidak mudah untuk didaur ulang menjadi barang baru, namun dapat dilakukan.

sampah masyarakat

#8: SM atau Sampah Masyarakat, sampah jenis ini tidak dapat diklasifikasikan dengan jenis sampah plastik manapun. Tidak dapat didaur ulang namun sangat ramah lingkungan. Hampir semua bagiannya dapat dibusukkan oleh mikroba. Sampah ini tidak mempunyai nilai apapun dan  mendapat penolakan sosial dimana-mana.

Dan yang paling perlu untuk anda catat. Hindari penggunaan plastik apapun di Microwave/untuk menyimpan makanan dan minuman panas. Pembakaran plastik pada suhu rendah dapat membentuk dioksin yang dapat menyebabkan kanker. Gunakan bahan keramik, gelas atau pyrex sebagai gantinya. Dan kebiasaan buruk masyarakat di Indonesia yang sudah mendarah daging adalah suka membakar dan membuang sampah plastik sembarangan. Padahal membakar sampah plastik itu termasuk dalam kategori pembakaran suhu rendah yang mana seperti saya sebutkan sebelumnya dapat mengeluarkan zat dioksin yang berbahaya bagi manusia.