Skip to main content

Apa Arti Produk Organik (Organic Food)?

Jika kalian termasuk dalam manusia yang peduli dengan kesehatan, pasti sudah tidak asing dengan istilah produk atau makanan organik. Tapi saya yakin banyak diantara kalian yang sebenarnya tidak mudeng apa sebenarnya arti produk "organic" tersebut.

Banyak yang secara sederhana mendefinisikan bahwa produk "organik" adalah produk-produk yang dihasilkan tanpa campur tangan bahan-bahan kimia dan buatan yang dihasilkan oleh peternakan/pertanian organik. Misalnya, sayuran organik, beras organik, pakan organik dan sebagainya.
Peengertian Produk dan Makanan Organik (Organic Food)

Tidak ada yang salah dengan definisi diatas. Namun ada baiknya jika anda lebih mendalami apa sih arti "organic" yang sebenarnya. Agar suatu produk pertanian dan peternakan bisa menggunakan embel-embel organik. Ada beberapa syarat dan kriteria yang harus dipenuhi oleh petani dan peternak. Berikut ini adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi agar suatu produk mendapatkan label organik (organic) yang sah:

Secara umum


Tidak menggunakan bahan-bahan sintetik

Banyak sekali makanan dan minuman yang beredar di pasaran menggunakan bahan-bahan sintetik. Kita juga tidak bisa menghindari hal tersebut. Untuk petani yang menghasilkan produk organik, bahan sintetik atau buatan merupakan suatu hal yang tabu. Tapi dalam prakteknya, tentu hal ini tidak akan bisa terwujud. Karena bagaimanapun juga bahan-bahan sintetik tetap dibutuhkan dalam dunia pertanian.

Oleh karena itu ada beberapa bahan-bahan sintetik yang boleh digunakan dalam pertanian organik, silahkan lihat daftarnya disini.

Tidak ada Genetically Modified Organisms (GMOs) / Modifikasi genetik

Sebenarnya ini masih rancu. Menurut aturan tidak diperbolehkan menggunakan GMO atau modifikasi/penambahan gen pada tanaman atau ternak dari gen spesies lain. Tapi pada petani organik, banyak tanaman yang merupakan hasil dari modifikasi genetik menggunakan bahan kimia maupun radiasi. Banyak ilmuan yang berpendapat bahwa tidak semua rekayasa genetik adalah GMOs. Ada banyak produk pertanian hasil hasil rekayasa genetik namun tidak termasuk dalam GMO.

Tidak menghasilkan limbah

Petani organik sebaiknya tidak menghasilkan limbah berbahaya. Untuk peternak biasanya limbah diolah menjadi pupuk dan sebagainya.

Tidak ada radiasi

Iradiasi atau pemaparan radiasi pada makanan sebenarnya memiliki beberapa efek positif. Misalnya, untuk mencegah berkembangnya bakteri penyebab penyakit, sterilisasi, dan pengendalian hama. Namun pada produk organik pada pertanian dan peternakan, radiasi tidak diperbolehkan.

Pada Pertanian (tanaman)


Pupuk

Pada dunia pertanian saat ini, penggunaan pupuk sintetik sudah menjadi hal yang lumrah. Pupuk-pupuk ini memang dapat menyuburkan tanah secara instant, tapi memiliki efek jangka panjang yang buruk. Penggunaan nitrogen sintetik juga mengandung banyak garam yang merupakan masalah besar pada kesehatan tanah. Petani organik harus menggunakan Pupuk Organik yang tidak merusak unsur hara tanah.

Rotasi Tanaman

Petani organik juga harus melakukan rotasi tanaman. Artinya tiap musim tidak menanam jenis tanaman yang sama. Misalnya tahun ini menanam jagung, maka tahun depan bisa menanam kedelai, tahun berikutnya bisa menanam alfalfa, begitu seterusnya. Rotasi tanaman berfungsi untuk menjaga kondisi tanah, juga bisa untuk memutus rantai hama tikus dan untuk keanekaragaman tanaman.

Pengendalian hama dan gulma

Kebanyakan petani non-organik menggunakan pestisida kimia sebagai pembasmi hama dan gulma. Namun ada juga pestisida yang boleh digunakan oleh petani organik yang memang diperbolehkan seperti tembaga dan sulfur juga minyak. Pestisida organik cenderung lebih aman dari pestisida kimia.

Petani organik yang benar-benar organik biasanya menggunakan cara seperti membajak tanah, penyiangan, perangkap feromon atau menyediakan habitat khusus untuk hama. Dengan cara ini produk pertanian organik akan sedikit sekali mengandung residu pestisida.

Pada Ternak


Pakan Organik

Untuk menghasilkan produk peternakan organik tentu harus didukung dengan pakan-pakan organik seperti jagung yang ditanam di pertanian organik dan sebagainya,

Pasture (padang rumput)

Pada ternak ruminansia misalnya sapi dan kambing. Hewan harus digembalakan minimal 120 hari di padang rumput dalam satu tahun.

Akses keluar

Pada ternak seperti ayam, bebek, babi. Hewan ini juga tidak melulu diternak di dalam kandang. Sesekali hewan ini harus berada diluar kandang.

Tidak menggunakan antibiotik dan hormon pertumbuhan

Peternak organik dilarang menggunakan antibiotik dan hormon pertumbuhan (mis. Bovine Growth Hormone atau rBGH). Namun dalam prakteknya dilapangan banyak peternak yang menggunakan antibiotik jika si ternak sakit. Jika sudah begini, sebenarnya bukan termasuk ternak organik lagi.

Organik sendiri bertujuan untuk mengelola sistem biologis yang berarti petani/peternak harus mengetahui pengaruh mereka dalam level ekosistem dengan mengatur hama dan siklus nutrien dengan menciptakan habitat pada tanah dan lahan. Selain itu petani/peternak organik juga harus menghindari penggunaan bahan kimia sintesis karena dapat merusak ekosistem.

Dengan tulisan diatas diharapkan kalian lebih paham mengenai peternakan dan pertanian yang menghasilkan produk-produk organik. Kriteria-kriteria diatas harus dipenuhi oleh petani dan peternak agar produknya layak menyandang label "organik".

Refrensi:

https://en.wikipedia.org/wiki/Organic_food
https://en.wikipedia.org/wiki/Genetically_modified_organism
http://www.sustainabletable.org/797/rbgh
http://grist.org/food/what-does-organic-actually-mean/
http://www.fda.gov/Food/ResourcesForYou/Consumers/ucm261680.htm
http://www.ecfr.gov/cgi-bin/text-idx?c=ecfr&SID=9874504b6f1025eb0e6b67cadf9d3b40&rgn=div6&view=text&node=7:3.1.1.9.32.7&idno=7#sg7.3.205.g.sg0

Comments